Fraksinasi Sel

 

Fraksinasi sel digunakan untuk memisahkan (fraksinasi) komponen sel berdasarkan ukuran dan kepadatannya.
Sel dihomogenisasi dalam blender untuk memecahnya. Campuran yang dihasilkan (homogenat) disentrifugasi. Supernatan (cairan di atas pelet) dituangkan ke dalam tabung lain dan disentrifugasi pada kecepatan yang lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Proses ini diulang beberapa kali. "Sentrifugasi diferensial" ini menghasilkan serangkaian pelet, masing-masing mengandung komponen sel yang berbeda.

Teknik yang berguna untuk mempelajari struktur dan fungsi sel adalah fraksinasi sel, yang memisahkan sel dan memisahkan organel utama dan struktur subselular lainnya satu sama lain. Bagian peralatan yang digunakan untuk tugas ini adalah centrifuge, yang memutar tabung reaksi yang menahan campuran sel yang terganggu pada serangkaian kecepatan yang meningkat. Pada setiap kecepatan, gaya yang dihasilkan menyebabkan sebagian komponen sel mengendap di dasar tabung, membentuk pelet. Pada kecepatan yang lebih rendah, pelet terdiri dari komponen yang lebih besar, dan kecepatan yang lebih tinggi menghasilkan pelet dengan komponen yang lebih kecil. Fraksinasi sel memungkinkan peneliti untuk menyiapkan komponen sel tertentu dalam jumlah besar dan mengidentifikasi fungsinya, tugas yang biasanya tidak mungkin dilakukan dengan sel utuh. Misalnya, pada salah satu fraksi sel, tes biokimia menunjukkan adanya enzim yang terlibat dalam respirasi sel, sedangkan mikroskop elektron mengungkapkan sejumlah besar organel yang disebut mitokondria. Bersama-sama, data ini membantu ahli biologi menentukan bahwa mitokondria adalah tempat respirasi seluler. Biokimia dan sitologi dengan demikian saling melengkapi dalam mengkorelasikan fungsi sel dengan struktur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar