Struktur Anatomi dan Komponen Bulu Unggas

 


Komponen Struktural Bulu Ayam

Bulu tersusun atas tangkai utama dan vane yang tertaut secara lateral pada kedua sisinya. Tangkai dapat dibagi menjadi calamus dan rachis serta mengandung batang berlubang yang disebut korteks dan inti seperti foam yang disebut medulla.

Struktur Morfologi Bulu Ayam
(Wang dkk., 2016).

Bulu mengandung sekitar 90% keratin. Keratin merupakan protein fibrosa dan bersifat tidak larut dalam air serta diperkuat dengan ikatan silang dari ikatan ikatan disulfida, ikatan hidrogen, dan ikatan hidrofobik (Reddy dkk., 2017). Keratin memiliki stabilitas yang tinggi terhadap hidrolisis oleh protease umum seperti papain, tripsin, dan pepsin, serta agen kimia maupun tekanan mekanik. Kekuatan keratin didapatkan dari konformasi yang padat dari protein-protein yang membentuk rantai polipeptida yang saling bertautan (supercoiled) dan distabilkan oleh tingginya derajat ikatan silang (cross-linking), utamanya oleh ikatan disulfida, ikatan hidrogen, dan interaksi hidrofobik. Kadar ikatan disulfida yang tinggi adalah faktor utama yang menentukan resistensi dan stabilitas keratin (Kothari dkk., 2016).

Keratin dari bulu tergolong jenis β-keratin. β-keratin memiliki struktur dasar berbentuk β-pleated sheet dan massa molekulernya 10-22 kDa (Wang dkk., 2016).


Struktur Filamen β-Keratin (Wang dkk., 2016)

Keterangan gambar: (a) Model bola dan stik dari rantai polipeptida dan ilustrasi β-pleated sheet (b) Gambar skematis pembentukan filamen β keratin

\
β-sheet mengandung untai β yang terdapat dalam bentuk parallel atau antiparallel yang lebih stabil, dan rantai terikat bersama oleh ikatan hidrogen intermolekuler. Struktur β-sheet distabilkan oleh 2 faktor yaitu ikatan hidrogen antar untai β yang menyebabkan pembentukan konformasi lembaran dan planaritas ikatan peptida yang mendorong β-sheet untuk melipat
(Wang dkk., 2016).

Komposisi Asam Amino Rachis Bulu

Asam amino

Persentase

Asam amino

Persentase

Alanin

8,7

Lisin

0,6

Arginin

3,8

Methionin

0,1

Asam aspartat

5,6

Fenilalanin

3,1

Separuh sistin

7,8

Prolin

9,8

Asam glutamat

6,9

Serin

14,1

Glisin

13,7

Threonin

4,1

Histidin

0,2

Tirosin

1,4

Isoleusin

3,2

Valin

7,8

Leusin

8,3

Triptofan

0,7

(Harrap dan Woods, 1964 dalam Wang dkk., 2016)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar