Struktur Anatomi dan Fungsi Pencernaan Burung (Unggas)

Pencernaan Burung Puyuh (Coturnix japonica)

Saluran pencernaan pada unggas adalah bagian penting yang mengubah makanan yang dimakan oleh unggas menjadi nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk pemeliharaan, pertumbuhan, dan produksi telur atau daging. Bahan makanan yang masuk harus dipecah menjadi komponen dasarnya secara mekanis dan kimiawi. Pencernaan secara mekanis biasanya melibatkan pengunyahan, tetapi karena burung tidak memiliki gigi sehingga  metode mekanis lainnya digunakan. Pencernaan secara kimiawi meliputi pelepasan enzim pencernaan dan cairan dari lambung dan hati. Setelah nutrisi dilepaskan dari makanan selama pencernaan, nutrisi dapat diserap dan didistribusikan di seluruh tubuh unggas. Saluran pencernaan juga disebut sebagai saluran gastrointestinal, dimana pada burung dimulai di mulut dan berakhir di kloaka dan memiliki beberapa organ penting. 

Pencernaan Unggas (diadopsi dari Jacob dkk. (2011))

Deskripsi dari masing-masing organ pada Gambar 2.4 adalah :

1.    Paruh / Mulut

Makanan diambil dengan paruh dan masuk ke mulut. Unggas tidak memiliki gigi sehingga tidak dapat mengunyah makanan. Mulut mengandung kelenjar yang mengeluarkan saliva yang membasahi makanan sehingga membuat makanan lebih mudah untuk ditelan. Saliva juga mengandung beberapa enzim yang memulai pencernaan makanan yang dimakan.

2.    Esofagus

Esofagus adalah tabung fleksibel yang menghubungkan mulut dengan saluran pencernaan berikutnya. Esofagus membawa makanan dari mulut ke tembolok dan dari tembolok ke proventrikulus.

3.    Tembolok

Tembolok adalah kantung di luar esofagus dan terletak di luar rongga tubuh di daerah leher. Pakan dan air yang tertelan disimpan di dalam tembolok dalam kurun waktu tertentu kemudian diteruskan ke saluran pencernaan berikutnya. Ketika tembolok kosong, atau hampir kosong, sinyal kelaparan dikirimkan ke otak sehingga unggas akan makan lebih banyak. Tembolok adalah kantong penyimpanan sementara.  

4.    Proventrikulus

Esofagus memanjang melewati tembolok untuk menghubungkan tembolok ke proventrikulus. Proventrikulus (dikenal juga sebagai 'lambung sejati') adalah kelenjar tempat pencernaan dimulai. Seperti pada lambung manusia, asam hidroklorida (HCl) dan enzim pencernaan (misalnya, pepsin) ditambahkan ke pakan dan pencernaan dimulai. Pada titik ini, makanan belum digiling. Istilah 'proventrikulus' digunakan karena letaknya sebelum 'ventrikulus' atau ventrikulus.

5.    Ventrikulus

Ventrikulus adalah bagian dari saluran pencernaan yang unik pada burung dan sering disebut sebagai perut mekanis. Terdiri dari dua set otot yang kuat yang bertindak sebagai gigi burung. Pakan yang dikonsumsi dan cairan pencernaan dari kelenjar ludah dan provenriculus masuk ke ventrikulus untuk digiling, dicampur, dan ditumbuk.

6.    Usus kecil

Usus kecil terdiri dari duodenum (juga disebut sebagai loop duodenum) dan usus kecil bagian bawah. Duodenum menerima enzim pencernaan dan bikarbonat (untuk menetralkan pH asam karena adanya asam klorida dari proventrikulus) dari pankreas dan empedu dari hati melalui Gall Bladder. Enzim pencernaan yang diproduksi oleh pankreas adalah enzim utama yang terlibat dalam pencernaan protein. Empedu adalah deterjen yang penting dalam pencernaan lipid dan penyerapan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Sisa pencernaan terjadi di duodenum dan nutrisi yang terlepas diserap di usus kecil bagian bawah. Usus kecil bagian bawah terdiri dari dua bagian, yaitu jejunum dan ileum.

7.    Ceca (bentuk jamak; tunggal = sekum)

Ceca adalah dua kantong buta yang terletak pada tempat dimana usus kecil dan besar bergabung. Sebagian air yang tersisa dalam feses direabsorbsi di organ ini. Fungsi penting lainnya dari ceca adalah fermentasi dari semua bahan kasar yang tersisa dan menghasilkan beberapa asam lemak serta delapan vitamin B (tiamin, riboflavin, niasin, asam panotenat, pyridoxine, biotin, asam folat dan vitamin B12 ). Karena ceca terletak sangat dekat dengan ujung saluran pencernaan maka sangat sedikit nutrisi yang dihasilkan yang diserap dan tersedia untuk unggas.

8.    Usus besar (juga dikenal sebagai kolon)

Terlepas dari namanya, usus besar sebenarnya lebih pendek dari usus kecil. Usus besar adalah tempat terakhir penyerapan air.

9.    Kloaka

Di dalam kloaka terdapat pencampuran limbah pencernaan bersama dengan limbah dari sistem urinari. Bahan feses biasanya dibuang sebagai limbah pencernaan dengan kristal asam urat putih di permukaan luar (Jacob dkk., 2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar