Enzim saat ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai aplikasi, diantaranya untuk memfungsionalisasikan lignin yang sangat melimpah di alam.
1.
Enzim
untuk fungsionalisasi Lignin
a.
Heme
Peroxidase
·
Peroksidase (EC 1.11.1.7) adalah
enzim yang mengandung iron(III) protoporphyrin IX, tersebar
pada tanaman, mikroorganisme, dan hewan. Fungsi pada tanaman
yaitu metabolisme asam indole-3-asetat, lignifikasi, crosslinking polimer dinding sel, pembentukan
suberin dan resistensi terhadap infeksi.
·
Lignin peroksidase
(LiPs) dan mangan peroksidase (MnP) tersebar luas pada jamur. Pada jamur, LiP
terlibat dalam degradasi unit lignin non-fenolik yang menyusun 90% polimer
lignin, sementara MnP menghasilkan Mn3+, yang bertindak sebagai
pengoksidasi yang dapat terdifusi yang menyerang unit fenolik dan non-fenolik
pada lignin.
·
Heme peroksidase
mengkatalisis oksidasi beberapa zat organik (fenol) menggunakan hidrogen
peroksida atau beberapa hidroperoksida. Mekanisme katalitiknya melibatkan
oksidasi dua elektron dari bagian heme menjadi intermediet (senyawa I). Reduksi
satu elektron secara berturut-turut mengembalikan enzim pada resting state menggunakan perantara
kedua (senyawa II) menghasilkan radikal bebas. Reaksi ini memerlukan H2O2
sebagai kofaktor untuk oksidasi lignin.
b.
Laccase
·
Laccase (benzenediol:
oksigen oksidoreduktase, EC 1.10.3.2) adalah enzim multicopper yang mengkatalisis reaksi oksidasi berbagai substrat,
seperti fenol, polifenol, anilin, aril diamina, methoxy-substituted
phenols, hidroksiindol, benzenethiol, senyawa logam
anorganik/organik dengan reduksi oksigen secara simultan menjadi air.
·
Laccase mengkatalisis
reduksi empat elektron dari O2 menjadi air, serta secara simultan
mengoksidasi substrat. Laccase bisa ditemukan pada serangga, bakteri, fungi
darat dan laut (Ascomycetes, Deuteromycetes, jamur pembusuk dan ektomikoriza,
dan Basidiomycetes). Pada serangga dan bakteri, laccase berhubungan dengan
sintesis pigmen, sedangkan pada fungi laccase terlibat dalam degradasi lignin.
2.
Fungsionalisasi
Lignin
a.
Monomer
dan Ikatan pada Lignin
-
Monomer lignin terdiri dari p-coumaryl
alcohol, coniferyl alcohol dan sinapyl alcohol. Tiga monolignol tersebut berbeda
dalam tingkat metoksilasi, dan dikatalisis oleh peroksidase dan/atau laccase
untuk membentuk unit p-hidroksifenil (H), guaiacyl (G), dan syringyl (S).
-
Lignin adalah polimer terbanyak kedua di
bumi, menyusun 30% karbon
organik nonfosil dan merupakan produk sampingan utama industri pulp dan kertas.
Namun, hanya 2% lignin digunakan
sebagai campuran polimer dalam konstruksi,
perekat,
dan lain-lain.
-
Pemanfaatan lignin terhambat
oleh heterogenitas fisikokimia lignin sehingga tidak dapat bercampur karena
rendahnya entropi. Diperlukan modifikasi untuk meningkatkan reaktivitasnya,
mengurangi heterogenitas dan meningkatkan sifat dispersi. Kemampuan
oksidoreduktase (peroksidase dan lakase) untuk mengoksidasi lignin berpotensi
untuk pemanfaatan lignin teknis dalam
sintesis berbagai polimer fungsional.
-
Grafting molekul fungsional pada
lignin bisa dilakukan untuk sulfonasi, penambahan florofenol, akrilamida, asam
lemak, epoksida, akrilamina rantai panjang, molekul mengandung amino, dan hyperbranced tris (2-mercaptoetil)amina.
b.
Tipe
Lignin Teknis
-
Kraft : Sebagian besar lignin diproduksi
dengan proses pembuatan pulp kraft sebagai produk sampingan dalam industri
kertas. Proses kraft memecah lignin dengan pelarut alkali yang kuat (natrium
hidroksida dan natrium sulfida cair). Lignin yang dihasilkan Kraft sangat
hidrofobik dan memiliki kandungan sulfur tinggi sekitar 1–2% berat.
-
Ligninsulfonate : Dalam proses sulfit,
kayu atau biomassa bereaksi dengan kalsium atau magnesium sulfit (125–150oC,
3–7 jam) diikuti perlakuan asam sebagai pengganti pelarut alkali pada pembuatan
pulp kraft. Lignosulfonat kaya gugus hidroksil dan sulfonat, larut dalam air
dan memiliki kandungan sulfur lebih tinggi, sekitar 5% berat.
-
Soda : Proses soda adalah metode
pembuatan pulp tertua dan sekarang digunakan untuk mengolah bahan non-kayu.
Lignin Soda pulp bebas dari belerang sehingga lebih mirip lignin alami sehingga
aplikasinya lebih ekonomis.
-
Organosolv : Organosolv menggunakan
pelarut organik untuk mengekstraksi lignin dari biomassa dengan adanya katalis
asam atau basa. Pelarut organik seperti etanol, metanol, dan asam format atau
katalis basa digunakan dalam proses ini. Organosolv lignin bersifat hidrofobik,
bebas sulfur, dan memiliki berat molekul rendah, sedangkan penggunaan pelarut
organik meningkatkan biaya proses dan menurunkan nilai ekonomis.
c.
Faktor
yang mempengaruhi aplikasi industri lignin
1. Reaktivitas, yang dipengaruhi oleh jumlah gugus hidroksil dan
ketersediaan situs reaksi pada struktur aromatik.
2. Sifat dan posisi gugus samping, misalnya metil/metoksil, gugus
asetil atau rantai samping alifatik lainnya. Misalnya, p-
dan m-substituted phenolics telah banyak digunakan sebagai substrat yang baik untuk
polimerisasi oksidatif.
3. Gugus substituen yang dominan, baik gugus akseptor elektron atau
gugus donor elektron (gugus donor elektron meningkatkan aktivitas laccase dan
peroksidase, sedangkan gugus akseptor elektron memiliki efek negatif).
4. Jenis lignin (lignin terkondensasi atau mudah terhidrolisis)
5. Metode yang digunakan untuk memperoleh lignin, misalnya kraft
(tidak larut dalam air) dan ligno suphonat (larut dalam air).
d.
Aplikasi
Grafting Lignin
-
Resin Fenolik dapat dihasilkan dari grafting
molekul fungsional pada lignin menghasilkan berbagai produk dengan berbagai
aplikasi seperti sebagai bahan pelapis, perekat, laminasi, molding, dan
insulasi.
-
Kopolimer hibrida dari
lignin teknis dan prekursor silan dapat digunakan sebagai bahan pelapis atau
perekat
-
Perlakuan terhadap kayu yang
dibusukkan oleh brown-rot fungi
dengan adanya natrium borohidrida diikuti dengan pencampuran dengan polietilenimin
menghasilkan perekat kayu yang bebas formaldehida, kuat dan tahan air.
-
Polimerisasi lignokatekol
dan lignokresol yang dimediasi peroksidase menghasilkan resin fenolik yang
memiliki potensi aplikasi sebagai agen pengikat dan bahan rekayasa.
-
Grafting akrilamida pada lignin
berpotensi menghasilkan produk baru, misalnya plastik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar